Thursday, 14 November 2013
Saturday, 2 November 2013
Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan Kelas XII IPA
Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan
Tujuan :Mengamati adanya penurunan titik beku karena adanya zat pelarut.
Teori Dasar :
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Alat :
-Gelas Kimia
-Tabung Reaksi
- Pengaduk
-Termometer
-Neraca
Bahan:
-Es Batu
-Garam Kasar
-Aquades
-Urea 1M dan 2M
-NaCl 1M dan 2M
Cara Kerja :
a. Isi gelas kimia dengan es batu kemudian tambahkan garam kasar.
b. Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi kira-kira 20ml.
c. Masukkan tabung reaksi yang terisi aquades ke dalam gelas kimia yang berisi es.
d. Dinginkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia dan catat suhunya tiap 30 detik sampai suhu tetap !
e. Ulangi langkah b-d dengan mengganti aquades dengan larutan urea 1M,2M dan larutan NaCl 1M,2M .
Data hasil pengamatan :
1. Larutan Aquades tidak berkonsentrasi Tfnya 0 (°C)
2. Larutan Urea konsentrasi 1M Tfnya -8 (°C)
3. Larutan Urea konsentrasi 2M Tfnya -9 (°C)
4. Larutan NaCl konsentrasi 1M Tfnya -7 (°C)
5. Larutan NaCl konstrasi 2M Tfnya -7 (°C)
Analisa Data :
1. Hitung Kf percobaan :
Aquades : Tf = m . Kf
0 = 0 . Kf
Kf = 0
Urea 1M : Tf = m . Kf
-8 = 1 . Kf
Kf = -8
Urea 2M : Tf = m . Kf
-9 = 2 . Kf
Kf = -4,5
NaCl 1M : Tf = m . Kf
-7 = 1 . Kf
Kf = -7
NaCl 2M : Tf = m . Kf
-7 = 2 . Kf
Kf = 3,5
2. Hitung Kf rata-rata percobaan :
Total Kf Aquades + Urea 1M + Urea 2M + NaCl 1M + NaCl 2M : 5
0 + (-8) + (-4,5) + (-7) + (-3,5) = -23 : 5 = -4,6
3. Hitung % Kesalahan mutlak :
Kf teori - Kf percobaan : Kf Teori = 1,86 - (-4,6) : 1,86 = 6,46 : 1,86 = 3,47 x 100% = 347%
Kesimpulan :
Faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku antara lain adalah konsentrasi larutan dan sifat kelarutannya, yaitu elektrolit atau non elektrolit.
Gambar saat praktik berlangsung :
Tujuan :Mengamati adanya penurunan titik beku karena adanya zat pelarut.
Teori Dasar :
Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Alat :
-Gelas Kimia
-Tabung Reaksi
- Pengaduk
-Termometer
-Neraca
Bahan:
-Es Batu
-Garam Kasar
-Aquades
-Urea 1M dan 2M
-NaCl 1M dan 2M
Cara Kerja :
a. Isi gelas kimia dengan es batu kemudian tambahkan garam kasar.
b. Masukkan aquades ke dalam tabung reaksi kira-kira 20ml.
c. Masukkan tabung reaksi yang terisi aquades ke dalam gelas kimia yang berisi es.
d. Dinginkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia dan catat suhunya tiap 30 detik sampai suhu tetap !
e. Ulangi langkah b-d dengan mengganti aquades dengan larutan urea 1M,2M dan larutan NaCl 1M,2M .
Data hasil pengamatan :
1. Larutan Aquades tidak berkonsentrasi Tfnya 0 (°C)
2. Larutan Urea konsentrasi 1M Tfnya -8 (°C)
3. Larutan Urea konsentrasi 2M Tfnya -9 (°C)
4. Larutan NaCl konsentrasi 1M Tfnya -7 (°C)
5. Larutan NaCl konstrasi 2M Tfnya -7 (°C)
Analisa Data :
1. Hitung Kf percobaan :
Aquades : Tf = m . Kf
0 = 0 . Kf
Kf = 0
Urea 1M : Tf = m . Kf
-8 = 1 . Kf
Kf = -8
Urea 2M : Tf = m . Kf
-9 = 2 . Kf
Kf = -4,5
NaCl 1M : Tf = m . Kf
-7 = 1 . Kf
Kf = -7
NaCl 2M : Tf = m . Kf
-7 = 2 . Kf
Kf = 3,5
2. Hitung Kf rata-rata percobaan :
Total Kf Aquades + Urea 1M + Urea 2M + NaCl 1M + NaCl 2M : 5
0 + (-8) + (-4,5) + (-7) + (-3,5) = -23 : 5 = -4,6
3. Hitung % Kesalahan mutlak :
Kf teori - Kf percobaan : Kf Teori = 1,86 - (-4,6) : 1,86 = 6,46 : 1,86 = 3,47 x 100% = 347%
Kesimpulan :
Faktor yang mempengaruhi penurunan titik beku antara lain adalah konsentrasi larutan dan sifat kelarutannya, yaitu elektrolit atau non elektrolit.
Gambar saat praktik berlangsung :
Menguji Kandungan Vitamin C Minuman Berbagai Merek
Menguji Kandungan Vitamin C Minuman Berbagai Merek
I. Tujuan Praktikkum
Siswa dapat mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sebuah sampel minuman.
II. Teori Dasar
* Alat :
- Gelas kimia 100 ml 3 buah
- Kaki tiga
- Kasa
- Spatula sporselin
- Pipet tetes
- Spiritus
- Serbet
* Bahan :
- Spirtus
- Aquades
- Iodium
- Amilum (maizena yang dipanaskan menjadi menggumpal)
- Berbagai merek minuman kandungan vitamin C
IV. Cara Kerja
1. Membuat larutan amilum dengan maizena yang dipanaskan menggunakan kaki tiga dan kasa, aduk cepat
sampai maizenanya larut serta menggumpal.
2. Siapkan sampel minuman vitamin C di gelas ukur.
3. Beri 1 sendok amilum yang dicampur dengan minuman tersebut lalu diaduk.
4. Beri larutan iodium pada minuman tersebut (hitung tetes'an tersebut sampai warna kehitaman).
5. Setelah itu catat hasil pengamatan tersebut dan lakukan beberapa sampel minuman vitamin C lainnya.
V. Data Pengamatan
TABEL 1
TABEL 2
VI. Analisa Data
TABEL 1 :
Kami membandingkan 3 kuantitas yang berbeda dengan sampel yang sama yaitu segarsari, dan hasilnya semakin banyak takaran segarsarinya semakin banyak pula takaran betadinenya.
TABEL 2 :
Kami membandingan 9 sampel yang berbeda dengan jumlah kuantitas yang sama dan hasilnya tetesan betadine yang paling banyak UC 1000 sedangkan paling rendah Ale-Ale, Vitamin Water dan Jungle Juice.
VII. Kesimpulan
Semakin banyak tetesan iodium maka semakin banyak mengandung vitamin C pada minuman tersebut.
Gambar saat praktik berlangsung :
I. Tujuan Praktikkum
Siswa dapat mengetahui ada tidaknya kandungan vitamin C dalam sebuah sampel minuman.
II. Teori Dasar
Vitamin C
Vitamin C atau L-asam askorbat merupakan senyawa bersifat asam dengan rumus empiris C6H8O6. Kegunaan Vitamin C adalah sebagai antioksidan dan berfungsi penting dalam pembentukan kolagen, membantu penyerapan zat besi, serta membantu memelihara pembuluh kapiler, tulang, dan gigi. Konsumsi dosis normal Vitamin C 60 – 90 mg/hari. Vitamin C banyak terkandung pada buah dan sayuran segar.
III. Alat dan Bahan* Alat :
- Gelas kimia 100 ml 3 buah
- Kaki tiga
- Kasa
- Spatula sporselin
- Pipet tetes
- Spiritus
- Serbet
* Bahan :
- Spirtus
- Aquades
- Iodium
- Amilum (maizena yang dipanaskan menjadi menggumpal)
- Berbagai merek minuman kandungan vitamin C
IV. Cara Kerja
1. Membuat larutan amilum dengan maizena yang dipanaskan menggunakan kaki tiga dan kasa, aduk cepat
sampai maizenanya larut serta menggumpal.
2. Siapkan sampel minuman vitamin C di gelas ukur.
3. Beri 1 sendok amilum yang dicampur dengan minuman tersebut lalu diaduk.
4. Beri larutan iodium pada minuman tersebut (hitung tetes'an tersebut sampai warna kehitaman).
5. Setelah itu catat hasil pengamatan tersebut dan lakukan beberapa sampel minuman vitamin C lainnya.
V. Data Pengamatan
TABEL 1
Segar Sari
| |
1 sdm
|
6 tetes
|
2 sdm
|
8 tetes
|
3 sdm
|
10 tetes
|
TABEL 2
Minuman vitamin C >>> 2 sdm
|
Tetes
|
Pulpy Orange
|
159
|
Ale – Ale
|
2
|
Vitamin Water
|
2
|
Jungle Juice
|
2
|
Okky Jelly
|
3
|
ABC Kacang Hijau
|
16
|
UC 1000
|
1020 +
|
Buavita Leci
|
59
|
Pulpy Aloevera
|
3
|
VI. Analisa Data
TABEL 1 :
Kami membandingkan 3 kuantitas yang berbeda dengan sampel yang sama yaitu segarsari, dan hasilnya semakin banyak takaran segarsarinya semakin banyak pula takaran betadinenya.
TABEL 2 :
Kami membandingan 9 sampel yang berbeda dengan jumlah kuantitas yang sama dan hasilnya tetesan betadine yang paling banyak UC 1000 sedangkan paling rendah Ale-Ale, Vitamin Water dan Jungle Juice.
Semakin banyak tetesan iodium maka semakin banyak mengandung vitamin C pada minuman tersebut.
Gambar saat praktik berlangsung :