1. Pengertian
Outline adalah kerangka, regangan atau
garis besar. Jadi outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis besar
dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis. Karangan adalah karya tulis dari kegiatan seseorang
mengungkap kan gagasan melalui bahasa tulisan. Jadi, kerangka karangan adalah
suatu rencana kerja yang memuat garis besar dari suatu karangan atau tulisan
secara sistematis dari pikiran –pikiran utama dan penjelas yang menjadi pokok
bahasan.
2. Manfaat outline (kerangka karangan)
a. Untuk menjamin tulisan terarah dan konseptual
b. Untuk menyusun kerangka karangan secara teratur
c. Membantu penulis melihat gagasan dalam kilas pandang sehingga tulisan
memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik.
d. Memudahkan penulis menciptakan klimak yang
berbeda-beda.
e. Menghindari penggarapan topik lebih daru dua kali atau
lebih
f. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
3. Pola susunan outline
Secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu :
a. Pola alamiah merupakan suatu urutan unit kerangka karangan sesuai dengan
keadaan yang nyata. Pola alamiah memakai pendekatan beradasrkan faktor alamiah
yang esensial dan mengikutin keadaan alam yang berdimensi ruang dan waktu. Pola
alamiah terbagai menjadi 3 yaitu:
§ Kronologis (waktu) merupakan urutan yang didasarkan runtutan peristiwa.
Contoh yaitu riwayat hidup seseorang.
§ Spasial (ruang) merupakan ladasan yang paling penting bila topik yang
diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat denga ruang atau tempat. Urutan
ini biasa digunaka dalam tulisan yang bersifat deskriptif. Contoh yaitu dalam
topik hutan yang sering mengalami kebakaran.
§ Topik yang ada merupakan suatu peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola
alamiah adalah urutan beradasarkan topik yang ada. Suatu peristiwa sudah
dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarlan hal tersebut, mau
tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berurut dalam karanga tanpa
mempersoalkan bagian mana yang lebih penting.
b. Pola logis merupakan tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk
menetukaan landasan bagi setiap persoalan, mampu dituang dalam suatu susunan
yang logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang
intern dalam materinya tetapi erat denga tanggapan penulis. Pola logis
menggunakan pendekatan jalan pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu
berdasarkan logika. Pola logis dibagi menjadi 6 yaitu:
§ Klimaks dan antiklimaks. Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang
berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang
paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol. Contoh nya dalam topik
turunnya Suharto seperti keresahan masyarakat, praktek KKN dan kerusahan
sosial
§ Kausal. Mencakup dua pola yaitu urutan sebgai sebab ke akibat dan
urutan akibat ke sebab. Pada pola pertama suatu masalah dianggak sebagai sebab
yang kemudian di lanjutkan dengan perincian yang menelusuri akibat yang
mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau
persoalan yang umumnya dihadapi manusia. Contohnya dalam topik krisis moneter
melanda tanah air seperti tingginya harga bahan pangan, penyebab krisis moneter
dan dampaknya.
§ Pemecahan masalah. Dimulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak
menuju kesimpulan umum atas permasalahan tersebut. Uraian yang mempergunakan
landasan ini teridiri dari tiga bagain utama yaitu deskripsi mengenai
peristiwa, dan akhirnya alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang
dihadapi. Contohnya dalam topik virus flu babi seperti apa itu viru h5n1,
bahaya virus tersebut dan cara menganggulanginya.
§ Umum khusus. Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh lalu diikuti
dengan pembahasan secara terperinci. Contohnya dalam topik pengaruh internet
seperti pengguna internet yaitu anak, remaja, dan dewasa, manfaat interner
yaitu media informasi,bisnis dan jaringan sosial, dan lain-lain.
§ Familiaritas. Dimulai dengan mengemukankan sesuatun yang sudah dikenal
kemudian berangsur-angsur pindah kepada hal yang kurang dikenal atau belum
dikenal. Dalam keadaaan tertentu cara ini diterapkan dengan menggunakan analogi.
§ Akseptabilitas. Urutan ini mirip dengan familiaritas dimana akseptabilitas
mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh pembaca, apakah
suatu pendapat disetujui atau tidak oleh pembaca.
4. Syarat outline yang baik
a. pengungkapkan maksud harus jelas. Pililah topik yang merupakan hal yang
khas kemudian tentukan tujuan yang jelas.
b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila unit terdapat lebih dari
satu gagasan, maka unit tersebut harus dirinci.
c. Pokok-pokok dalam kerangka harus disusun secara logis, sehingga
rangkaian gagasan tergambar jelas.
d. Harus menggunakan simbol yang konsisten. Pada dasarnya untuk menyususn
karangan dibutuhkan langkah awal untuk membentuj kebiasan teratur dan
sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.
5. Langkah-langkah menyusun karangan
a. menentukan tema dan
judul. Tema adalah pokok persoalan yang mendasari karangan. Judul adalah kepala
karangan.
b. mengumpulkan bahan.
Bahan dapat dikumpulkan dengan banyak cara sesuai dengan cara dari
masing-masing penulis.
c. menyeleksi bahan. Agar
tidak terlalu bias dan abstrak perlu memilih bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis.
Berikut ini petunjuknya:
a. Catat hal penting
b. Jadikan membaca sebagai kebutuhan
c. Banyak diskusi dan mengikuti kegiatan
ilmiah
d. Membuat kerangka yang berfungsi sebagai
berikut:
§ Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis.
§ Memudahkan penulis dalam menguraikan permasalahan.
§ Membantu menyeleksi materi yang penting atau yang tidak.
6. Macam-macam outline
a. Berdasarkan sifat
rinciannya
§ Kerangka karanga sementara / non formal terdiri dari 2 tingkat yaitu
topiknya tidak komplek dan akan segera
digarap.
§ Kerangka karangan formal terdiri dari 3 tinggak yaitu topiknya sangat
komplek, topiknya sederhana tetapi tidak segera digarap.
Cara kerjanya yaitu
rumuskan tema berupa tesis, kemudian pecah menjadi sub yang dikembangkan untuk
menjelaskan gagasan utama.
b. Berdasarkan perumusan
teksnya
§ Kerangka kalimat
§ Kerangka topik
§ Gabungan antara keduanya
Nama: Rio Sandjaya
Kelas: 1DC01
Tanggal pembuatan: 22-11-2014
Sumber: http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/11/kerangka-karangan-outline.html
Kelas: 1DC01
Tanggal pembuatan: 22-11-2014
Sumber: http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/11/kerangka-karangan-outline.html
0 comments:
Post a Comment